BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Membaca adalah jalan pintu gerbang ilmu. sebab dengan membaca ilmu
seorang anak akan bertambah atau meningkat daya pikirannya, maka dari itu ayat
pertama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW yaitu “ iqro’
“ yang artinya bacalah, dari ayat tersebut kita dapat mengetahui bahwa, membaca
adalah cara yang paling utama untuk mendapatkan berbagai macam-macam ilmu.
Dan juga membaca
memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab dengan membaca manusia
memiliki pengetahuan atau pengetahuan yang luas, Muhammad Kamil menambahkan
bahwa dalam meumbuhkan kegemaran pada manusia, yang perlu diperhatikan adalah
tersedianya tempat yang memadai dan pada waktu yang kosong. Maka dari itu
manusia hendaknya tidak membaca disaat sibuk dengan pekerjaan yang lain.
Dengan seperti itu, membaca ditinjau dari
pelaksanaannya dibagi menjadi dua macam yaitu: membaca dalam hati dan membaca
dengan suara. Cara pertama terpusat pada indera mata, pikiran dan tanpa suara.
Kelebihannya cepat memahami apa yang dibacanya, lebih teliti, dan mendidik anak
bebas membaca. Membaca tanpa suara ( dalam hati ) dinilai lebih praktis
daripada membaca dengan bersuara.[1]
Dengan adanya
keterampilan membaca anak-anak senantiasa ingin mengetahui tehnik membaca yang
baik dan tahapan membaca yang mana bisa menuntut ke arah yang lebih baik pula
karena dengan membaca itu menjadi pusat pengetahuan yang bisa diserap oleh
anak-anak pemuda bangsa kita.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas dan ketertarikan penulis terhadap judul tersebut, maka penulis
mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Apa maksud dari
keterampilan membaca ?
2.
Apa
tehnik-tehnik membaca ?
3.
Bagaimana cara
memulai membaca dengan benar ?
4.
Macam-macam
tahapan membaca ?
C. Tujuan
Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas,
maka tujuan dari penulisan ini sebagai berikut:
1.
Ingin mengetahui
keterampilan dari membaca tersebut
2.
Ingin mengetahui
tehnik-tehnik membaca
3.
Ingin mengetahui
cara memulai membaca dengan benar
4.
Ingin mengetahui
macam-macam tahapan membaca
D. Manfaat Penulisan
Hasil penulisan makalah ini akan menjadi salah satu pengalaman yang akan
memperluas wahana cakrawala pemikiran dan wawasan pengetahuan penulis.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Keterampilan Membaca
Membaca termasuk salah
satu tuntutan dalam kehidupan masyarakat modern. Dengan membaca, kita dapat
mengetahui dan menguasai berbagai hal. Banyak orang membaca kata demi kata,
bahkan mengucapkannya secara cermat, dengan maksud memahami isi bacaannya.
Membaca juga
berpengaruh terhadap kepercayaan diri, motivasi, dan prestasi, apalagi dibaca
secara berulang-ulang sebab dengan membaca seperti itu akan membuka lahan
pemahaman yang baru. Kegagalan membaca membawa konsekuensi yang dahsyat untuk
perkembangan rasa percaya diri dan motivasi belajar anak-anak, kalau sudah
begitu prestasi sekolahpun ikut berpengaruh besar pada perkembangan kreativitas
anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menanamkan membaca pada
diri anak sejak dini.[2]
Di antara kegunaan
membaca secara berulang-ulang adalah memanfaatkan makna-makna baru yang belum
diketahui sebelumnya, khususnya ketika merenungkan al-Qur’an karena keajaiban
al-Qur’an tidak pernah habis dan para ulama tidak pernah kenyang dengannya.
Setiap kali seorang pembaca merenungkannya, dia akan mendapatkan makna-makna
yang baru.[3]
Membaca dalam arti lain
adalah kegiatan otak yang mencakup penafsiran isyarat yang tertulis,
menekuninya dengan makna dan menafsirkan makna tersebut sesuai dengan wawasan
pribadi pembaca.[4]
Kecepatan membaca
berbeda bagi setiap orang, bergantung pada jenjang usianya. Menurut penelitian
para pakar kecepatan membaca bagi orang dewasa antara 900-1000 kata permenit,
bagi siswa sekolah dasar kelas I antara 60-80 kata, kelas II antara 90-110
kata, kelas III antara 120-140 kata, kelas IV antara 150-160 kata, kelas V antara
170-180 kata, kelas VI antara 190-250 kata permenit. Kecepatan itu berlaku bagi
kecepatan membaca dalam hati yang tentu saja tidak sama kecepatannya membaca
dengan suara.
B. Tehnik-Tehnik Membaca
Sebagaimana dikatakan,
kecepatan membaca erat kaitannya dengan tujuan membaca. Karena itu perlu
dipahami tehnik membaca sebagai berikut:
1.
Membaca
sepintas
Membaca sepintas digunakan apabila seseorang ingin secara cermat menemukan
tanggal, nama, nomor, telepon, tempat
misalnya, sejumlah halaman buku orang yang sudah terbiasa membaca
sepintas, ia akan dapat secara cepat menemukan gagasan yang tertuang dalam buku
yang dibacanya.
2.
Membaca
cermat
Membaca cermat
dilakukan orang yang memperoleh pemahaman sepenuhnya tehadap isi bacaan atau
buku yang dibacanya. Dengan membaca cermat, seseorang akan dapat mengingat dan
memahami ide pengarang,karakter tokoh (dalam bacaan fiksi), konsep-konsep
khusus, hubumgan antar bagian atau gaya penulisan.
3.
Membaca
cepat
Membaca cepat biasanya
dilakukan dengan menemukan sesuatu atau memperoleh kesan umum dari suatu
bacaan. Kalau membaca ingin memahami isi bagian-bagian buku, ia cukup
memperhatikan judul.
C. Cara Memulai Membaca Dengan Benar
Seorang pembaca muslim
yang baik harus memulai membaca sesuatu
dengan cara yang baik. Di antaranya adalah:
1.
Mulai
membaca buku-buku yang ringan, sebelum membaca buku-buku yang barat.
2.
Mulai
membaca buku-buku yang tipis, sebelum
membaca buku-buku yang tebal.
3.
Memulai
membaca buku-buku keilmuan yang dasar (mudah), sebelum membaca buku-buku yang
modern.
D. Tahapan Membaca
Pada dasarnya manusia
adalah bodoh, Allah swt berfirman dalam surat an-Nahl ayat 78 “ Dan Allah
mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun ”.
Mencari ilmu tidak
mungkin dilakukan sepanjang siang dan malam tanpa istirahat, tetapi semua itu
membutuhkan proses sedikit demi sedikit dan perlu kesabaran.
Mungkin kita bisa
membagi tahap-tahap yang ditempuh
manusia dalam membaca ini ke dalam lima tahap sebagai berikut:
1.
Menggugah
manusia agar gemar membaca
Untuk merealisasikan tahap ini diperlukan metode-metode tertentu yang
dapat memancing gairah seseorang dalam membaca seperti kisah-kisah dan sirah.
2.
Membaca
sesuatu yang sulit dengan cara yang benar
Tahapan seperti ini
membutuhkan kesabaran dan keseriusan. Problem yang biasanya dihadapi pembaca
pada awal tahap ini adalah mereka merasa hanya mendapatkan hasil bacaan yang
sedikit, karena mungkin dia membaca masalah-masalah yang baru dikenalnya.
Karena itu, dia perlu berhati-hati dalam memahaminya, tidak boleh bosan dan
harus tetap sabar menjalani aktifitas ini.
3.
Membaca
sesuatu yang menghasilkan
Mengantarkan pembaca
pada derajat pemahaman yang tinggi terhadap apa yang dibacanya dan memberikan
hasil yang memuaskan untuk meneruskan usahanya, sehingga memungkinkannya untuk
memahami seluruh apa yang dibacanya dengan perasaan yang terikat antara
pengetahuan lama dan pengetahuan baru.
4.
Membaca
secara kritis
Dengan cara membaca seperti
ini, tanda-tanda manhaj rabbani akan semakin tampak sempurna bagi seorang
pembaca muslim sehingga dia menjadikan syariat Islam sebagai ukuran dan kekuatan
untuk meluruskan, mengeritik dan menetapkan sehingga berdasarkan syariat ini,
dia bisa membedakan kesalahan-kesalahan buku, menyingkap kelemahan-kelemahan
dan penyelewengan-penyelewengan yang ada di dalamnya. Selanjutnya memungkinkan
baginya untuk membaca segala literatur yang ada di depannya.
5.
Membaca
secara analistis.
Yaitu metode membaca
yang mengantarkan pembaca kepada wawasan yang luas pada dunia bacaan setelah
menegaskan dasar-dasar ilmiah yang memungkinkannya untuk memperluas dan
memperdalam kajian secara proporsional.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa, keterampilan membaca adalah dengan
adanya keterampilan membaca anak-anak senantiasa ingin mengetahui tehnik
membaca yang baik dan tahapan membaca yang mana bisa menuntun ke arah yang
lebih baik pula karena dengan membaca itu menjadi pusat pengetahuan yang bisa
diserap oleh anak-anak pemuda bangsa kita.
Keterampilan membaca
sangatlah berguna untuk daya intelektual serta wawasan kita tapi dengan itu
semua kita harus mengetahui tehnik-tehnik membaca yang baik yang mana bisa
membantu anak-anak bangsa kita dalam kecepatan membacanya di antaranya: membaca
sepintas, membaca cepat, dan yang terakhir membaca dengan cermat. Dan juga bisa
mengetahui tahapan-tahapan membaca dan cara membaca yang baik.
Sedangkan di antara
tujuan dan manfaatnya adalah bertujuan nutuk bisa mengetahui cara membaca yang
baik serta bisa melatih dalam kecepatan naluri membaca kita. Tujuan lainya
adalah untuk meminimalisir tingkat keterampilan pemuda-pemudi kita dalam
kecepatan membaca serta bisa menghilangkan tingkat kebodohan yang sekarang
masih banyak dirasakan oleh pemuda-pemudi bangsa kita, oleh karena itu marilah
kita tingkatkan tingkat keterampilan kita dalam membaca sesuatu yang bermanfaat
bagi intelektual pemuda-pemudi bangsa kita.
B. Saran-Saran
Penulis menyadari akan
keterbatasan dari keilmuan dan pemahaman dalam memahami dari materi
keterampilan membaca, maka penulis meminta dengan sangat agar bapak dosen dapat
membantu menjelaskan dari isi makalah ini agar keilmuan yang kita dapat menjadi
lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Ar-rasyid, Shalih Bin
Muhammad, 2004, Buku Ini Aku Pinjam Tip
Membaca Buku, Darul Falah, Jakarta Timur.
Wahyudin, 2003, Menuju
Kreativitas, Gema Insani Press, Jakarta.
Farmawi, Muhammad,
2001, Memanfaatkan Waktu Anak Bagaimana
Caranya?, Gema Insani Press, Jakarta.
[1] Muhammad Farmawi, Bagaimana Memanfaatkan Waktu Anak,
(Jakarta: 2003), hlm, 32
[2] Wahyudin,
Menuju Kreativitas, (Jakarta: 2003),
hlm, 71
[3] Shalih
Bin Muhammad Ar-Rasyid, Buku Ini Aku
Pinjam, Tip Membaca Buku, (Jakarta, 2004), hlm, 194
[4]
Muhammad Farmawi, Bagaimana Memanfaatkan
Waktu Anak, (Jakarta: 2003), hlm, 32
Tidak ada komentar:
Posting Komentar